14 Oktober 2014

SARANA AIR BERSIH


SUSAHNYA MENDAPATKAN AIR BERSIH

Sulitnya akses air bersih  di Desa Bendungan seringkali membuat warga mengeluh karena merasa kesusahan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Kebutuhan manusia akan air hampir setiap detik dan setiap waktu, namun keadaan geografis Desa Bendungan yang berbatasan langsung dengan laut jawa membuat air tanah menjadi terasa asin. Kondisi ini bertambah parah karena air tanah yang layak untuk konsumsi makin bertambah dalam. Kalau dulu hanya cukup di kedalaman 25-30 M. tapi sekarang sudah mencapai 70-80 M tergantung kondisi di tempat tersebut.
Selama ini warga di Desa Bendungan bergantung pada Sarana Air Bersih yang di sediakan Program WESLIC yang dibangun sebanyak 5 Tower sejak tahun 2007, dan pada tahun 2013 tower weslic di tambah dari program PNPM Mandiri sebanyak 5 Tower. Dan saat ini di Desa Bendungan memiliki 10 Tower Weslic.
Namun demikian suplay air bersih tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari. Karena sumber air tanah makin bertambah tahun semakin berkurang dan semakin dalam, hal ini membuat warga seringkali berebut air, karena air weslic yang di alirkan kerumah-rumah tidak lagi mampu menjangkau kolam/bak mandi. Mereka mengakali dengan membuat ruang galian  di tanah untuk bak penampungan sementara dari kran weslic. Untuk kemudian di pindahkan ke bak mandi masing-masing, itupun membutuhkan waktu yang lama agar bak bisa terisi penuh. 

Sebenarnya sumber air di Desa Bendungan sangatlah mudah, hanya menggali 50-80 CM saja sudah bisa mengeluarkan air cukup deras, hanya saja air yang didapat tidak layak untuk mandi apalagi konsumsi, karena terasa sangat asin dan pahit bukan main kalaupun kita coba paksakan untuk mandi atau mencuci maka rasanya akan sangat aneh. Terasa lengket dan membakar tubuh jika tersengat matahari. Jika digunakan untuk mencuci kendaraan atau bahan apapun yang dari besi/logam maka kondisinya akan cepat rusak dan berkarat.

Hal ini membuat saya terus berfikir bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut, posisi saya yang saat ini bagian dari penanggung jawab didalamnya merasa sangat dilema, disatu sisi sarana air bersih sangat dibutuhkan oleh warga Desa, disisi lain hasil penarikan bulanan dari warga tidak mencukupi untuk membayar biaya operasional weslic itu sendiri belum lagi biaya perawatan dan kerusakan yang kadang terjadi. Apalagi untuk membayar honor pengurus sendiri tidak pernah terasakan. Saya bersama teman-teman pengurus di desa merasa sangat kewalahan dengan apa yang terjadi saat, Kerusakan di 2 titik tower weslic hampir tidak bisa lagi kami tanggung, karena tidak adanya biaya untuk perbaikan sumber air yang rusak.

Permasalahan yang kami hadapi saat ini adalah :
1.      Berkurangnya sumber air dari sumur/bor di musim kemarau
2.      Tingginya biaya operasional yang harus dipenuhi setiap bulan
3.      Terlalu rendahnya tarif perkubiknya yang hanya Rp. 1000,- saja.
4.      Adanya pencurian air dari pipa sentral tanpa melalui meter air
5.      Tidak adanya biaya untuk perbaikan dan perawatan.

Rencana pemecahan masalah untuk saat ini :
1.      memutuskan semua saluran pipa sentral yang masuk kerumah-rumah warga.
2.      Mengatur warga agar mengambil air langsung dari tower dengan jerigen / “ngangsu” (dalam bahasa kami)
3.      Tagihan bulanan diubah dengan cara swadaya, tidak lagi dalam hitungan meter kubik.

Harapan dan rencana kedepan
Sebenarnya kami sangat berharap ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, andai saja ada program atau bantuan yang menyediakan ALAT/MESIN DESALINATOR, baik penggunaanya itu untuk perindividu/rumah maupun massal yang bisa mencakup kebutuhan air untuk satu desa, tentu hal ini kami rasa akan lebih efisien karena tidak perlu lagi membuat Sumur Dalam/BOR yang biayanya pun cukup mahal. Dengan alat desalinator yang bisa dipasang dirumah masing-masing atau dibuat satu titik untuk massal maka kebutuhan air akan tercukupi, dan cukup membuat sumur dangkal yang hanya 20-30 meter saja.

 kami dari Pemerintah Desa Bendungan sangat berharap kadaan seperti ini bisa cepat teratasi, begitupun dengan Desa-Desa tetangga yang mengalami hal serupa, semoga saja akan ada jalan untuk mengatasi semua permasalahan kebutuhan air bersih untuk masyarakat di pesisir pantura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar